Saturday, January 5, 2019

One Half Year in Jatinangor

SEMANGAT PAGI
PAGI!
PAGI!!
PAGI!!!

WEEEY DAH LAMA GAK NULIS DI BLOG NIH. MONMAAP KALAU TULISAN INI RADA NAON SIH, MENGINGAT AING JUGA BINGUNG MAU DIBAWA KEMANA INI BLOG.

Jadi berlanjut dari post sebelumnya yang berjudul, A Year In IT Bojongosang, aing memutuskan untuk tidak mengambil pilihan 1 SBMPTN 2017, dan dengan (sangat) berat hati, mendaftar di kampus dan prodi yang sebelumnya gak kepikiran buat daftar di sana, iya, Unpad. Kok gak kepikiran? Ya karena gatau aja ya masih ambisi pengen merantau ke luar Bandung (ya walaupun Unpad di Jatinangor).

Sunday, July 16, 2017

A Year in IT Bojongsoang

Halo gaes, setelah satu tahun gak nyentuh ini blog, akhirnya hari ini, Minggu 16 Juli 2017, gue nyentuh blog ini lagi. Pada awalnya gak tau ya mau nulis apa di sini. But, Jeje told me to write a story about my experience studying in Bojongsoang for a year. FYI, selepas lulus SMA, gue melanjutkan studi di ITB Tel-U, atau lebih masyarakat kenal dengan STT Telkom :(. Ya udah dimulai aja ceritanya.

Jadi seperti biasa, setelah lulus SMA, pasti banyak yang berharap kuliah di PTN, termasuk gue. Ya sayangnya gue gak lolos ya kuliah di PTN dan akhirnya masuk PTS. Di Tel-U (baca: Telyu) ini gue kuliah di jurusan Teknik Elektro. Iya, gue shock masuk situ, secara nilai Fisika gue di SMA selalu hancur dan sekarang gue kuliah di jurusan yang isinya fisika terutama listrik? Modar aing. Raga gue di IPA tapi jiwa di IPS, seriusan.

Telyu udah gak asing sih menurut gue, karena udah dari 2009 gue menjejakkan kaki di sini, secara
ortu gue dosen di sini (iya itu jaman masih IT Telkom). Otomatis gue pun udah terbiasa dengan panas dan layout kampus ini (daerah Fakultas Teknik aja sih). Sejujurnya kampus ini jauh lebih panas dibandingkan terakhir gue kesini, circa 2013 (global warming itu nyata guys).

Botak di depan GKU
Seperti biasa, sebagai maba Telkom, haruslah berambut 3-2-1 alias botak tentara. Bukan masuk sebagai maba aja sih, kalau lo masuk kerja di Telkom, lo harus rambut 3-2-1 (pengalaman temen gue). Percayalah, kalau ospek begini gak usah takut, lebih serem kalau ibu marah. Gue sih heran aja, zaman sekarang untuk ngajarin disiplin masih harus ya dengan teriakan dan emosi? hehehe kolot.

Kegiatan perkuliahan pun dimulai, dua bulan di sini masih nyaman, masih bisa ngikutin materi-materi perkuliahan. Jeng jeng jeng, bulan ketiga gue udah gak betah, terutama saat mata kuliah yang udah nyerempet hitung-hitungan dan listrik. Kadang gue dalam hati sering ngomong, "ngomong naon sih, teu ngarti :(" ketika kelas udah membicarakan topik tentang listrik. Namun, kalau udah mata kuliah non-hitungan, gue pun lancar-lancar aja~.

Pada awal November, gue pun memutuskan untuk ikut SBMPTN lagi dan pindah ke Soshum. Loh kok soshum, bukan saintek lagi? Ya sadar diri sih, dari SMA udah gak bagus di IPA (tapi penjurusan di IPA). Semenjak itu lah gue mencari referensi materi-materi soshum, mostly from internet. Nekat? Iya. Gue belajar SBMPTN sekaligus juga kuliah. Materinya pun gak ada yang nyambung kecuali Bhs. Indonesia, Bhs. Inggris. Alhamdulillah, gue sanggup menyelesaikan perkuliahan dengan IPK baik, 3.3 HEHEHE. Ya itu terbantu mata kuliah non-hitungan.

Tahun 2017 pun datang, waktu belajar SBMPTN makin tipis, tapi perkuliahan makin berat. Januari gue belum memastikan pilihan yang akan diambil, masih mikir-mikir, selain itu tugas-tugas makin banyak diberikan dosen. Emang gila sih, ya tapi kalau mau dapat yang terbaik kan harus mengorbankan salah satu. Ya sudah gue mulai korbankan tugas-tugas dan kadang-kadang malah belajar SBMPTN saat kuliah berlangsung 😂😂. Ke kampus malah bawa buku materi dan latihan SBMPTN, buku catatan malah ketinggalan.  Ke perpustakaan download latihan dan materi. Ya maksimalkan fasilitas lah hahaha.

Akhir semester 2 pun mulai datang, tugas besar mulai berdatangan. Ya pada saat itu, sejujurnya gue udah bodo amat dengan tugas-tugas, karna gue sudah fix untuk pindah. Kelas Kalkulus, Matriks Ruang Vektor, dan Fisika makin sering gue skip. Bahkan quiz Matvek gue sengaja gak ikut. Anehnya absensi gue tetap di range 90%. UAS? yes, gue tetep ikut UAS, dimana hari terakhir uas adalah H-4 SBMPTN. Sejujurnya, UAS gue gak belajar karna udah bodo amat ya..

Hari SBMPTN datang, Alhamdulillah gue lancar ngerjainnya. Gue pun berharap banget dapat yang terbaik. Ohiya pilihan gue itu HI Brawijaya, Adbis Unpad, Manajemen Pariwisata UPI. Selain SBMPTN, gue juga daftar ujian mandiri, Manajemen Pariwisata UPI dan Adm. Publik Unpad. Untuk PTS lain, gue cuma daftar di Adm. Publik UNPAR. Loh kok gak ke Telyu lagi? Ogah ah, ribet ngurusnya.

Semenjak hari terakhir UAS gue pun tidak kembali lagi ke Telyu. Baru sekitar akhir bulan puasa, gue kembali ke Telyu. Ngapain? Ngurus surat undur diri. HEHEHE. Alhamdulillah, gue keterima di Hubungan Internasional Univ. Brawijaya dan Administrasi Publik Univ. Padjajaran. Sejujurnya ngurusnya ribet banget dah. (Well, jangan terlalu sering berurusan dengan LAA).

wehehehe

YAAA AKHIRNYA GUE GAK PERLU LAGI PAKE SERAGAM HAHAHAHAHA. Sekarang bingung sih, itu seragam dua helai mau diapain ya? Masa gue pake ke UB/Unpad :(

Buat kalian yang akan atau sedang belajar SBMPTN sambil kuliah, jangan menyerah, karena masih bisa dilalui kalau ada niat yang kuat!
Sincerely yours,
Fauzi Rulandi Aviantara


Monday, February 27, 2017

Officially Missing You

Biar makin menyentuh, sambil play musik ini ya..

eh maaf bukan itu, harusnya ini


Iya,kangen kamu. Udah lama ga ketemu. Kapan bisa ketemuan lagi?
Satu kota berasa jauh banget ya..



terakhir ku tatap mata indahmu di MPK Lanikaaa

Saturday, November 21, 2015

In memoriam, Panggung 29..

Panggung 29

Ya, mimpi buruk itu benar-benar terjadi.
Mimpi buruk para avgeek, utamanya avgeek di Bandung.
Tempat kami berkumpul.
Tempat kami mengasah ilmu fotografi.
Tempat kami be-refreshing.
Tempat kami bersosialiasi.
Kini hancur, rata.


Ini yang kami lakukan di tempat ini..
Ya, Panggung 29, hancur, dihancurkan. Sedih memang. Panggung 29 adalah tempat legendaris bagi para pecinta penerbangan, utamanya PK-BDO Indoflyer.net. Dari yang kubaca di thread IF, panggung 29 adalah tempat ikonik BDO. Walau tempat ini terbilang sederhana, dan sampai sekarang aku gatau apa sih bangunan ini tuh, tapi tempat ini memiliki banyak kenangan..



Diriku, di Panggung 29. 2014.


Disanalah aku bertemu orang-orang baru yang mempunyai minat yang sama, yes tempat inilah yang menempelkan aku dengan Indoflyer.net dan teman-teman avgeek lainnya.
Foto pertamaku dengan sebagian keluarga PK-BDO

Disanalah aku mengasah ilmu fotografiku. Ilmu panning kupelajari disini, ISO, Aperture dan lainnya.
Disanalah aku menghabiskan waktuku ketika ada waktu senggang. Ya, habis ujian, daripada ga ada kerjaan di rumah, aku kabur kesini. Liatin pesawat.
Disanalah aku mengobrol, bercengkrama dengan teman-temanku. Inilah alasan kenapa aku sering ke panggung, disini aku bisa ngobrol dengan teman-temanku,sampe tertawa terbahak-bahak, liatin traffic dan traffic, ngeliat hazard macem layangan atau balon terbang diatas runway, dan lainnya.
Disanalah aku bertemu dengan masyarakat lain. Dari tempat inilah aku sadar, bahwa masyarakat Bandung itu bukanlah hanya yang ada di Jl. Riau ataupun Antapani-Arcamanik saja. Aku berbaur dengan masyarakat lain. Ngobrol iseng sama mereka, dan kadang meluruskan persepsi tentang penerbangan..
Antusiasme masyarakat sekitar dengan dunia aviasi
Disanalah aku melihat bagaimana anak-anak dengan senangnya mendadahi pesawat. Inilah suatu yang menarik, anak-anak masih polos ngedadahin pesawat. Jadi inget waktu kecil, Mungkin, saat dewasa nanti, giliran kalian yang didadahi ya..
Disanalah aku mengerti bahwa Bahagia itu sederhana benar-benar terbukti. Ya dari alasan itulah, kalimat Bahagia itu sederhana benar. Tidak perlu mahal-mahal, tidak mewah, dan tidak foya-foya.


Tempat ini pernah menjadi tempat aku dan dia (sekarang mantan) menghabiskan waktu untuk nungguin hujan reda. (Sebenernya dia yang minta diajak kesana sih, don't know why.. Jarang ada cewek kaya gitu. #sedih #flesbek #gagalmoveon). Ditempat ini juga aku pernah diusir provost, padahal lagi spotting sama temen dari BTH :v. 
Rumpi, nungguin Batik 739.
Aku pernah bela-belain kesini jam 4 sore (ngedadak) buat ngeliat Batik 739, landing di BDO. (Ya, itu gagal. Flightnya delay. Mana lagi puasa).
 Pernah juga, aku dan teman-teman PK-BDO hujan-hujannan buat fotoin kapten gaul di QZ. Malemnya, aku masuk angin. Panggung 29 juga membuatku berani naik pohon, biar bisa spotting di lebih tinggi. Ya, itu sejarah, seorang Fauzi bisa manjat pohon. Manjat tangga aja takutnya setengah mati.

Masih banyak lagi sebenarnya, kenangan di Panggung 29. Sungguh, disesalkan kenapa bangunan itu dibongkar. AFAIK, bangunan itu gak terlalu ganggu kok. Posisinya menjorok ke dalam, ga selalu bikin macet. Apalagi sekarang akses ke bangunan itu sulit. Bangunan yang baiknya dihancurkan mungkin bangunan disebelahnya, karna terkesan kumuh dan rapuh. Well, mungkin setelah Panggung 29 rata, akan banyak orang awam yang akan memanjat pagar supaya bisa lihat pesawat, trust me deh.

Yeah, maybe that's enough from me. Say goodbye to Panggung 29 and one of BDO's spotting places.
RIP Dunia Penerbangan Indonesia.

Beberapa foto di Panggung 29, source WA PK-BDO. All credits belong to the owner of the photo.
Spotting, aktivitas wajib di tempat ini.
Panggung ini sudah menjadi bagian PK-BDO IF.net
In frame: Sepuh PK-BDO
Sama temen SMA, 2014.

Kapan bisa foto seperti ini lagi?

Thursday, July 2, 2015

Surat Kecil untuk Haykal Satria

Sebenernya gue gatau kenapa gue harus nulis post ini. Entah kenapa, gue harus bikin post yang nyeritain tentang Haykal. Mungkin ini adalah kegiatan paling useless yang pernah gue jalanin selama hidup. Tapi berhubung gue baik hati, dan kasihan sama Haykal yang selalu ge-er bakal ada seseorang yang bikin postingan blog buat dia.

Gue gatau mulai dari mana harus nulis tentang Haykal. Tapi awal cerita gue kenal dia, itu gara-gara Sansan (kalau ga salah) bilang waktu kelas 10, dikelasnya ada yang mirip gue. Ya, dan ternyata itu Haykal. Gue pun berpikir keras, apa miripnya. Kelas 10  gue ga deket banget sama dia, malah gatau kisah cinta nya (yang miris). Gue kenal Haykal juga karna blog sih, dulu ikut ekskul IT barengan sama gue. Dengan bangga nya dia memamerkan blog nya yang berisi cerita yang sampe sekarang gue gangerti.

As far as i know, dia lulusan SMP 43, yang pada awalnya gue pikir sekolah itu ada di pelosok Bandung. Dan ternyata SMP 43 itu deket alun-alun.. ya maaf, gue ga hafal peta Bandung. Ke Pasar Baru aja nyasar. Gue cuma hafal jalan dari Arcamanik ke daerah kota sama ke Bandara, sisanya ya harus nanya. Di mobil juga gue pasang gps, kalau nyetir sendiri. Kalau ada yang nebeng gitu sih, gue ga pasang. Malu coy. Masa nanti gebetan gue ikut pulang bareng, trus nanya begini

"Ozzy, kenapa pake GPS? Ga hafal Bandung ya.."

Kemudian, dia gamau ikut pulang bareng lagi. Sedih.

ninja merah
Menurut gue Haykal adalah orang yang kisah cinta nya seperti adegan saat Titanic tenggelam, menyedihkan. Kenapa? Dia pernah cerita, waktu SMP pernah ngeceng seseorang sebut saja raYa. Sayangnya dia malu gitu buat ngungkapin cintanya, padahal udah sekelas terus selama SMP. Pada akhirnya raYa jadian sama temennya Haykal. Temen Haykal ini punya motor Ninja Merah, dan berhasil menikung Haykal yang pake Vario.Oleh karna itulah Haykal selalu menghindar jika melihat motor Ninja, terutama Ninja merah. raYa dan pacarnya pacaran sampai
43 bulan. 43 bulan itu pula Haykal masih menyesal kenapa dia gak ngungapin perasaanya. Padahal, raYa udah tau Haykal ngeceng dia, dan raYa sering baper gara-gara itu.
Di SMA, Haykal mencoba lagi memulai kisah cintanya. Kali ini dia ngeceng dari kelas 10. Berawal dari lagu Teman Hidup.Cewenya ini temen gue dari SMP. Belum pernah sekelas sama Haykal. Dan cewenya ini gak terlalu kenal Haykal. Haykal melakukan segala hal biar bisa deket sama cewenya, hal bodoh juga, dan gue saksinya. Dia pernah nonton bareng sama cewe ini, entah dia kesambet apa sampe mau ngajak nonton. Pada akhirnya dia nembak, pake surat bermaterai, cd lagu bajakan, buku dan coklat import. Sayang ditolak. Dan gue juga gak heran, Tapi, saat tau dia ditolak, Haykal malah biasa aja dan kayak nothing happen. Edan sih. Tiga hari kemudian dia baru sedih dan baru nyadar kalau dia ditolak.
Sekarang, dia sedang bermimpi punya pasangan cewe luar negeri dari Arab begitu. Entah apa yang buatnya mikir dapet cewe arab. Mungkin sudah lelah dengan cewe Indonesia. Emang sih cewe dari Timur Tengah emang cantik, tapi sadar muka dong mz. Ya kalau gue nyari cewe luar negeri ya paling cewe Rusia atau gak Uzbekistan, macem Altynbekova Sabina, mantan gue, atlit voli.
haykal mencari cewek. dan cantik.

Semenjak mengenal Haykal, hidup gue di dunia nyata dan dunia maya menjadi tidak tenang. Di dunia nyata sih gak terlalu parah, paling cuma ngedorong-dorong gue biar bisa deket sama (disensor). Dengan mancing, "Eh *i, itu dipanggil Ozi. Katanya mau ngomongin sesuatu." Well kenyataannya gue lagi diem, dan tiba-tiba doi mandangin gue. Dan gue pun salah tingkah, secara elegan.
Di dunia maya, gue beneran ga tenang. Path, Instagram, bahkan Facebook, semua dia pake buat bully gue. Contohnya di Path, selalu komen sangat terbuka, asal komen malah, ga mikir doi bisa liat.
kumpulan komen yang bikin gue panik
Satu-satunya hal berguna Haykal buat gue adalah waktu ngedeketin gue sama doi dengan modus "Soal Olim Geografi", ga perlu dijelasin, pernah gue ceritain di post "Karna Hidup Gak Harus Sedih Melulu."

obrolan planet teuing
Akhir-akhir ini juga, Haykal sering chat dengan bahasa yang gue harus mikir dulu. Bahasa nya sulit dibaca, dan bikin pusing. Kata Haykal, dia make ini bahasa sama Najma. Percayalah, gue gak tau bagaimana bahasa ini bisa muncul. Kalau ada les nya, sepertinya gue harus ikut.

Bagi kalian yang bisa baca apa yang Haykal tulis di gambar itu, selamat ya.. gue aja masih ga ngerti sampe sekarang.

Entah gue mau nulis apa lagi. Gue sudah membuang waktu untuk menulis tentang post ini.

Tuesday, June 30, 2015

Jika Aku Bos Airline

kadang gue sering ngehayal tingkat tinggi, ngehayal jadi CEO, punya bisnis gitu. Gue bikin suatu grup perusahaan, anak perusahaannya ada airline, properti, asuransi, otomotif. Kan keren gitu, jadi bos, orang kaya (sekarang juga udah kaya sih). Bisa mempekerjakan orang. Ya edanlah. Tapi gue pengen konsennya di bisnis airline dulu sih. Masalahnya bisnis properti, sekarang aja susah nyari tanah, gimana 10 tahun kedepan.


Jika Aku punya Airline...

Entah punya mimpi aja punya airline gitu. Gue terinspirasi sama Om Rusdi Kirana, bosnya Lion Group. Jadi gue pengen aja bikin airline, namanya Aviantara Air atau gak Rabbit Airline. Darimana inspirasi nama itu? Aviantara itu nama ketiga di nama lengkap gue, sedangkan Rabbit itu karna gue suka kelinci, percayalah kelinci itu lucu
daripada kucing
apalagi anjing.

Base airline gue pengen di Lombok, tepatnya Selaparang Airport. Kenapa disana? karna gue prihatin (asik gitu) dengan kondisi bandaranya yang terlantar setelah muncul bandara baru. Bahasa mudahnya, istri tua yang terlantar karna suaminya asik dengan istri muda. Tapi sejujurnya gue milih Selaparang karna kode IATA nya... Silahkan cari sendiri ya IATA kodenya. maaf baper.


Pertanyaan yang diajukan Haykal jika ia menjadi direktur SDM.

Nama disensor demi kebaikan kisah cinta saya.
Gue perlu staff yang bantu gue, kemungkinan pertama sih Haykal Satria. Dia bakal gue angkat jadi direktur SDM. Dia yang nge rekrut seperti kru kabin, pegawai dan lainnya. Kenapa gue milih dia? Karna gue yakin dia bisa menanyakan  sesuatu singkat, padat, jelas, walau rada bego. Dia pernah berandai-andai juga jadi direktur airline. Bahkan pernah merancang pertanyaan untuk calon pramugari/a. Gambar disamping buktinya. 
Sejujurnya, gue akan pertimbangkan lagi untuk memilih Haykal menjadi direktur. Terlebih lagi, 10 menit setelah chat ini dia ngirim meme dengan background foto gebetan gue, captionnya
"Wah ada Kak Haykal

JP dulu ah"
Kalau soal SDM gue juga bisa sih, apalagi pertanyaannya baper. Gue ahlinya
Contoh pertanyaan:
"Kenapa Anda memutuskan hubungan kita? Jelaskan"
"Apa motivasi anda mem-friendzone kan saya?"
"Mengapa Anda menolak cinta saya?"
"Siapkah Anda bekerja di perusahaan mantan anda?"

Sebentar, ini wawancara masuk perusahaan apa mau interograsi orang sih. Yah, yang jelas kalau naik airline gue, pramugari-pramugaranya akan membuat penumpang terpesona. Pramugari akan secantik Pevita Pearce, suara sebagus Raisa, seimut Chelsea Islan, sepintar Maudy Ayunda. Kalau Pramugara ya, setampan Afgan, suara seindah Tulus. 

ini pesawat
Setelah merekrut staff, gue perlu sebuah pesawat. Karna yang namanya airline itu pasti butuh pesawat. Kalau butuh bis itu DAMRI. Entah gue bermimpi sewa pesawat yang mungil gitu, macem A319, 737-500/700. Kalau bisa 737-200 sih, gue milih itu. Pesawat rusia juga bagus kali yah, gue sewa Il-96, Tu-204, Antonov Mriya juga bagus.
Kalau urusan pilot, gue bisa sih nerbangin pesawat. Di flight simulator gue udah ahli take-off berbagai macam pesawat. Soal landing, nah gue ga ada pengalaman, karna setiap abis take-off pasti komputer gue nge-hang

kalau soal rute yah.. gimana ya, gue mah rute aneh aja. misalnya rute Bandung ke Bali, transit dulu di Singapur, baru ke Bali. Kalau Jakarta - Surabaya, transit dulu di Hongkong. Kok transit? Karna gue penganut ideologi
"Kalau bisa Transit kenapa harus Direct?"
"Kalau bisa Langsung, kenapa harus Direct?"

Soal kenyamanan penumpang, untuk catering gue minta bantuan ke Bima kayaknya. Soalnya dia ketua konsum, jadi pasti tau mana makanan murah yang berkualitas. Untuk hiburan, gue minta VH jadi in-flight entertainment, cukup nyanyiin "Mantan Terindah - Raisa" aja kok.atau gak "Sekali Ini Saja - Glenn Fredly." Untuk video gitu, kayaknya minta bantuan Bram dan tim visual nya aja, recommended seller editor.

Aduh apalagi yah, gue ngehayal punya airline sih baru segitu. Udah aja yah. Bye.


Friday, June 19, 2015

Nona Pemeran Utama dan Tuan Gajah

Ini adalah KISAH SEBENTAR saat aku TERJEBAK NOSTALGIA pada SUATU HARI DI BULAN JUNI.
Sebuah kisah JATUH CINTA yang mungkin seperti DIORAMA yang MERDU UNTUKMU agar kau (nona) dan aku (tuan) BERSINAR dan dapat MELANGKAH ke HARI BAHAGIA kita.
Aku bermimpi, kita layaknya sepasang SEPATU yang selalu bersama seperti TEMAN HIDUP ataupun TEMAN PESTA dan tak pernah mengucap kata BYE-BYE.
Namun diriku sadar, karna CINTA SEMPURNA itu sulit diraih. JATUH CINTA itu mudah, tapi LET ME BE THE ONE? sulit.
Pada akhirnya aku hanya terdiam sambil MENGAGUMIMU DARI JAUH, setiap hari. Tapi APALAH (ARTI MENUNGGU) kalau kamu tidak peka.
Ah sudahlah, ini hanya mimpi BUNGA TIDUR di malam hari pada TANGGAL MERAH sekolah.
Akhir cerita, TUAN NONA KESEPIAN akan terus berlanjut hingga SEWINDU atau mungkin bisa SERIBU TAHUN LAMANYA.
Fauzi Rulandi 2015

 
biz.