Saturday, May 30, 2015

Kabar Gembira! Masuk Siaran Tv

Jadi ceritanya gue lagi nonton Tv di kamar. Tv gue ini merknya Samsung yang bentuknya ngelengkung, Curve Tv 4k ultra HD Tv. Hebat kan, udah HD, Curved, Smart TV lagi, sama ukurannya 65". Ditambah lagi di sisi tv nya ada mini home theater, jad suara yang ada bener-bener jernih. Enak lah, barang-barang mahal. Karna gue mencari kualitas. Sayangnya benda-benda itu hilang saat gue bangun tidur.

Back to story, gue nonton Tv trus pas lagi nonton salahsatu channel, tiba-tiba ada gue lagi pidato di mimbar gitu, mimbar buat pidato resmi macem di PBB. Lain mimbar mesjid. Wets gue kaget lah, kapan gue di rekam yah.. Flashback lah gue, mengingat hari dimana gue bersama dia berpidato.

Setelah flashback, gue inget. Gue pidato waktu pertengahan 2013. Saat itu gue berpidato di hadapan jemaah hadirin di acara Konvensi Jomblo ASEAN yang diselenggarakan di Bangkok, Thailand. Surga ladyboy. Dalam pidato itu, gue memberikan pendapat mengenai "Hari Jomblo Nasional" yang akan menjadi hari libur nasional.
Sejujurnya, gue sangat setuju dengan hari nasional itu, apalagi diliburkan. Kalau hari nasional itu tidak diliburkan, dengan keras gue akan menolak. Karna selain tidak libur, itu juga merendahka para jomblo. Ya intinya sih begitu pidatonya. Disambut tepuktangan meriah, dan marawis arab ke thai-thaian.

Entahlah apa respon teman-teman yang ngeliat (kalau ada). Apa gue jadi artis di sekolah, cewe-cewe pada minta tandatangan, foto selfie, trus tiap kemana-mana redcarpet selalu ada. Pergi-pulang sekolah dianter/jemput pake avanza Vellfire (sewaan).

Udah ya, akhirnya gue hari ini bisa produktif.

Friday, May 22, 2015

Annyeonghaseyo AMI!

Waktu awal Mei kemaren kebetulan gue lagi di Lombok. Yaudah disana kan ada sekolah penerbang namanya Lombok Institute of Flight Technology, gue mampirlah. Anggap saja sedang berjalan menuju mimpi.
Well sebelumnya gue jelasin tentang Bandara Selaparang ini. Bandara Selaparang punya kode IATA : AMI dan kode ICAO : WADA. Dulunya adalah bandara internasional di pulau Lombok dan kota Mataram , ibukota Provinsi Nusa Tenggara Barat , Indonesia. Sayangnya pada 30 September 2011 karena ada bandara baru yaitu Bandara Internasional Lombok. Kode IATA AMI datang dari pelabuhan terdekat dari Ampenan , sekarang menjadi bagian dari Mataram. Bandara ini dioperasikan oleh PT. Angkasa Pura 1.
Seperti biasa, gue seneng banget kalau ke bandara. Lebih senangnya lagi, kali ini gue survey sekolah pilot buat tahun depan setelah lulus SMA. Yey, one step closer with you :).
Perjalanan ke sini dari kota Mataram sangat dekat. Letak nya di Jl. Adi Sucipto, naik taksi aja lah. Di sekitar bandara juga masih ada bau-bau bandaranya. Ada papan tulisan Bandara Udara Internasional Selaparang Mataram.
Seperti biasa gue check in di path. Well, ternyata masih ada venue-nya dan masih bener, "Selaparang International Airport (AMI)". Dimulailah sightseeing gue di bandara ini.
Well bandaranya sangat megah dibanding Bandara Husein Sastranegara tercinta di Bandung. Parkiran luas, terminal megah dan rindang. Enaklah pokoknya. Desain bandara masih mirip bandara lama lainnya. Bangunan warna krem ke coklatan. Belum ada sentuhan modern sama sekali. Sayang sekarang udah terlantar. Sekarang bangunan ini hanya digunakan untuk latihan flight school aja. Kata instruktur LIFT, kadang ada helikopter sama private jet yang mendarat disini.
gedung sekolah LIFT
Oh iya, ada yang unik disini. Runway disini sebelum ada yang take off ataupun landing harus di cek. Why? Kadang sering ada binatang yang main-main di runway. Saking sepinya traffic dan letak bandara yang di tengah kota. Kan ga lucu pas ada yang mau take off trus abort gara-gara anjing liar. Ntar pak menteri perhubungan yang (katanya) galak itu ngomel-ngomel lagi.
Sayangnya, di komplek bandara AMI ini, terdapat rumah dinas milik AP1 namun kondisinya memprihatinkan. Rumahnya sudah sangat tidak terawat. Ditinggalkan begitu saja, atap rapuh (serapuh hati gue), rumput udah tinggi pisan (setinggi gue, serius). Malah ada rumah yang ga keliatan kehalang sama rumput liar, miris.

Berakhir lah penjelajahan gue di bandara ini. Akankah masa depan gue setelah SMA berada disini? Hmm let see...

Entahlah setelah dari sini, gue selalu di bully sama Lita, Haykal dan Irfan, Entah kenapa. Mungkin mereka ingin melihat bandara ini juga.

Di Kelas XI

Hari ini adalah hari terakhir gue belajar di kelas XI-4. Seneng? Iyalah. akhirnya (hampir) berakhir kegiatan gue di tingkatan ini. Ga kerasa, kelas XI telah gue lalui. Masuk kelas XI jomblo, keluar kelas XI jomblo juga. Bau-bau kelas XI ini telah berakhir sudah dimulai sejak hari Senin lalu. Mulai guru-guru memberi kisi-kisi disusul ucapan terakhir mengakhiri tahun ajaran. Ya begitulah sampai tiba hari Jumat ini. Dan sekali lagi, hari ini, di akhir ajaran 2014-2015, kelas XI-4 tidak belajar Bahasa Inggris untuk kesekian kalinya.

Di kelas XI ini gue belajar banyak selain materi pelajaran. Di kelas XI-4 gue mengenal apa itu "Diajar bodo". "Diajar bodo" adalah suatu kegiatan dimana siswa sudah mengetahui bocoran materi ulaangan. Jadi, siswa hanya tinggal mengingat jawaban, lalu saat ulangan tinggal menulis tanpa perlu berpikir. Selain "diajar bodo" ada juga gue ditekankan kembali arti kekompakan. Misalnya hari ini ada ulangan, lalu sekelas kompak untuk pura-pura lupa. Kekompakan yang gue jalani terakhir sama XI-4 terjadi pagi tadi. Tadi pagi sekelas kompak mengerjakan kisi-kisi Kimia, nyontek. Selain itu juga gue mengenal kode-kode baru pilihan ganda. Sayang, gue ga lulus dalam memahami kode-kode itu. Itulah mengapa kode-kode dari cewe selalu gue ga waro. Di kelas XI ini juga gue bisa paham cara parkir mobil di Samping yang baik dan benar. Gue akhirnya bisa parkir paralel walau pada awalnya gue nabrak batang pohon. Ya untung pelan. Dari hal itu lah gue juga belajar cara memoles baret di mobil.
Di kelas XI juga gue (akhirnya) mencoba memakai pomade. Semua itu berawal ketika di XI-4 ada yang bawa pomade, gue pun iseng make. Rasanya? Biasa aja. Di kelas XI akhirnya gue terlibat dalam film kelas. Gue menjadi penulis naskah yang garing, tidak niat, dan tidak seru. Pada akhirnya film ini diberi judul No Caption. Di kelas XI ini, tinggi badan gue akhirnya berguna juga, buat nyalain projector. Di kelas XI akhirnya kelemahan gue ditemukan. Getekan.
Di kelas XI juga gue belajar tentang memahami cewe. Memahami & mengerti seorang cewe yang ada hubungan dengan gue. Walau pada akhirnya hubungan gue ga tahan lama.(OKE INI SEDIH) Setidaknya gue dapet belajar dari pengalaman itu. Di kelas XI juga gue akhirnya mau melirik cewe kelas X. Melirik aja. Kagum? Iya. Tertarik? Iya. Cinta? Tidak.
Ada satu hal yang buat gue sedih, selain pisah sama temen sekelas. Gue juga pisah sama dia.  Akhirnya gue nyesel, kenapa ga ungkapin perasaan ke dia sih, tuh selesai sudah ga belajar sekelas lagi. Kenapa gue hanya bisa mengagumi dia dari jauh (ga jauh amat sih). Ya walaupun ntar masih ketemu pas ulum atau di kelas 12 nanti. Ya tetep aja ga sekelas terus selama 5x8 jam. Entahlah, apa di kelas 12 nanti bisa sekelas. Peluangnya ya 50:50. Mungkin memang gue belum ditakdirkan bersama dia dengan sebuah hubungan pada kelas XI ini. Mungkin di lain waktu. Tapi dimanapun kamu, doaku menyertaimu selalu. Selamat menempuh hidup ya kamu, sukses ya :)


Ku terpikat pada tuturmu, aku tersihir dirimu
Terkagum pada pandangmu, caramu melihat dunia
Kuharap kau tahu bahwa ku terinspirasi hatimu
Ku tak harus memilikimu, tapi bolehkah ku selalu di dekatmu
Tapi bolehkah ku selalu di dekatmu 
Raisa - Jatuh Hati

Tapi pertanyaannya adalah, siapa yang gue keceng? *insert emoji senyum ada keringet here*
Jawabannya, ga ada. Paragraf terakhir mah buat kalian aja yang kecengannya ada sekelas tapi kalian ga berani ungkapin. Cinta diam-diam. Saya mah lagi ingin single dulu :) <--sebuah bullshit
 

Buat barudax XI-4 sukses meraih cita-citanya. Jangan lupa kalau ada ulangan, bagi-bagi bocorannya. Demi bardax yeuh.

 
biz.