Saturday, November 21, 2015

In memoriam, Panggung 29..

Panggung 29

Ya, mimpi buruk itu benar-benar terjadi.
Mimpi buruk para avgeek, utamanya avgeek di Bandung.
Tempat kami berkumpul.
Tempat kami mengasah ilmu fotografi.
Tempat kami be-refreshing.
Tempat kami bersosialiasi.
Kini hancur, rata.


Ini yang kami lakukan di tempat ini..
Ya, Panggung 29, hancur, dihancurkan. Sedih memang. Panggung 29 adalah tempat legendaris bagi para pecinta penerbangan, utamanya PK-BDO Indoflyer.net. Dari yang kubaca di thread IF, panggung 29 adalah tempat ikonik BDO. Walau tempat ini terbilang sederhana, dan sampai sekarang aku gatau apa sih bangunan ini tuh, tapi tempat ini memiliki banyak kenangan..



Diriku, di Panggung 29. 2014.


Disanalah aku bertemu orang-orang baru yang mempunyai minat yang sama, yes tempat inilah yang menempelkan aku dengan Indoflyer.net dan teman-teman avgeek lainnya.
Foto pertamaku dengan sebagian keluarga PK-BDO

Disanalah aku mengasah ilmu fotografiku. Ilmu panning kupelajari disini, ISO, Aperture dan lainnya.
Disanalah aku menghabiskan waktuku ketika ada waktu senggang. Ya, habis ujian, daripada ga ada kerjaan di rumah, aku kabur kesini. Liatin pesawat.
Disanalah aku mengobrol, bercengkrama dengan teman-temanku. Inilah alasan kenapa aku sering ke panggung, disini aku bisa ngobrol dengan teman-temanku,sampe tertawa terbahak-bahak, liatin traffic dan traffic, ngeliat hazard macem layangan atau balon terbang diatas runway, dan lainnya.
Disanalah aku bertemu dengan masyarakat lain. Dari tempat inilah aku sadar, bahwa masyarakat Bandung itu bukanlah hanya yang ada di Jl. Riau ataupun Antapani-Arcamanik saja. Aku berbaur dengan masyarakat lain. Ngobrol iseng sama mereka, dan kadang meluruskan persepsi tentang penerbangan..
Antusiasme masyarakat sekitar dengan dunia aviasi
Disanalah aku melihat bagaimana anak-anak dengan senangnya mendadahi pesawat. Inilah suatu yang menarik, anak-anak masih polos ngedadahin pesawat. Jadi inget waktu kecil, Mungkin, saat dewasa nanti, giliran kalian yang didadahi ya..
Disanalah aku mengerti bahwa Bahagia itu sederhana benar-benar terbukti. Ya dari alasan itulah, kalimat Bahagia itu sederhana benar. Tidak perlu mahal-mahal, tidak mewah, dan tidak foya-foya.


Tempat ini pernah menjadi tempat aku dan dia (sekarang mantan) menghabiskan waktu untuk nungguin hujan reda. (Sebenernya dia yang minta diajak kesana sih, don't know why.. Jarang ada cewek kaya gitu. #sedih #flesbek #gagalmoveon). Ditempat ini juga aku pernah diusir provost, padahal lagi spotting sama temen dari BTH :v. 
Rumpi, nungguin Batik 739.
Aku pernah bela-belain kesini jam 4 sore (ngedadak) buat ngeliat Batik 739, landing di BDO. (Ya, itu gagal. Flightnya delay. Mana lagi puasa).
 Pernah juga, aku dan teman-teman PK-BDO hujan-hujannan buat fotoin kapten gaul di QZ. Malemnya, aku masuk angin. Panggung 29 juga membuatku berani naik pohon, biar bisa spotting di lebih tinggi. Ya, itu sejarah, seorang Fauzi bisa manjat pohon. Manjat tangga aja takutnya setengah mati.

Masih banyak lagi sebenarnya, kenangan di Panggung 29. Sungguh, disesalkan kenapa bangunan itu dibongkar. AFAIK, bangunan itu gak terlalu ganggu kok. Posisinya menjorok ke dalam, ga selalu bikin macet. Apalagi sekarang akses ke bangunan itu sulit. Bangunan yang baiknya dihancurkan mungkin bangunan disebelahnya, karna terkesan kumuh dan rapuh. Well, mungkin setelah Panggung 29 rata, akan banyak orang awam yang akan memanjat pagar supaya bisa lihat pesawat, trust me deh.

Yeah, maybe that's enough from me. Say goodbye to Panggung 29 and one of BDO's spotting places.
RIP Dunia Penerbangan Indonesia.

Beberapa foto di Panggung 29, source WA PK-BDO. All credits belong to the owner of the photo.
Spotting, aktivitas wajib di tempat ini.
Panggung ini sudah menjadi bagian PK-BDO IF.net
In frame: Sepuh PK-BDO
Sama temen SMA, 2014.

Kapan bisa foto seperti ini lagi?

 
biz.