Friday, May 22, 2015

Di Kelas XI

Hari ini adalah hari terakhir gue belajar di kelas XI-4. Seneng? Iyalah. akhirnya (hampir) berakhir kegiatan gue di tingkatan ini. Ga kerasa, kelas XI telah gue lalui. Masuk kelas XI jomblo, keluar kelas XI jomblo juga. Bau-bau kelas XI ini telah berakhir sudah dimulai sejak hari Senin lalu. Mulai guru-guru memberi kisi-kisi disusul ucapan terakhir mengakhiri tahun ajaran. Ya begitulah sampai tiba hari Jumat ini. Dan sekali lagi, hari ini, di akhir ajaran 2014-2015, kelas XI-4 tidak belajar Bahasa Inggris untuk kesekian kalinya.

Di kelas XI ini gue belajar banyak selain materi pelajaran. Di kelas XI-4 gue mengenal apa itu "Diajar bodo". "Diajar bodo" adalah suatu kegiatan dimana siswa sudah mengetahui bocoran materi ulaangan. Jadi, siswa hanya tinggal mengingat jawaban, lalu saat ulangan tinggal menulis tanpa perlu berpikir. Selain "diajar bodo" ada juga gue ditekankan kembali arti kekompakan. Misalnya hari ini ada ulangan, lalu sekelas kompak untuk pura-pura lupa. Kekompakan yang gue jalani terakhir sama XI-4 terjadi pagi tadi. Tadi pagi sekelas kompak mengerjakan kisi-kisi Kimia, nyontek. Selain itu juga gue mengenal kode-kode baru pilihan ganda. Sayang, gue ga lulus dalam memahami kode-kode itu. Itulah mengapa kode-kode dari cewe selalu gue ga waro. Di kelas XI ini juga gue bisa paham cara parkir mobil di Samping yang baik dan benar. Gue akhirnya bisa parkir paralel walau pada awalnya gue nabrak batang pohon. Ya untung pelan. Dari hal itu lah gue juga belajar cara memoles baret di mobil.
Di kelas XI juga gue (akhirnya) mencoba memakai pomade. Semua itu berawal ketika di XI-4 ada yang bawa pomade, gue pun iseng make. Rasanya? Biasa aja. Di kelas XI akhirnya gue terlibat dalam film kelas. Gue menjadi penulis naskah yang garing, tidak niat, dan tidak seru. Pada akhirnya film ini diberi judul No Caption. Di kelas XI ini, tinggi badan gue akhirnya berguna juga, buat nyalain projector. Di kelas XI akhirnya kelemahan gue ditemukan. Getekan.
Di kelas XI juga gue belajar tentang memahami cewe. Memahami & mengerti seorang cewe yang ada hubungan dengan gue. Walau pada akhirnya hubungan gue ga tahan lama.(OKE INI SEDIH) Setidaknya gue dapet belajar dari pengalaman itu. Di kelas XI juga gue akhirnya mau melirik cewe kelas X. Melirik aja. Kagum? Iya. Tertarik? Iya. Cinta? Tidak.
Ada satu hal yang buat gue sedih, selain pisah sama temen sekelas. Gue juga pisah sama dia.  Akhirnya gue nyesel, kenapa ga ungkapin perasaan ke dia sih, tuh selesai sudah ga belajar sekelas lagi. Kenapa gue hanya bisa mengagumi dia dari jauh (ga jauh amat sih). Ya walaupun ntar masih ketemu pas ulum atau di kelas 12 nanti. Ya tetep aja ga sekelas terus selama 5x8 jam. Entahlah, apa di kelas 12 nanti bisa sekelas. Peluangnya ya 50:50. Mungkin memang gue belum ditakdirkan bersama dia dengan sebuah hubungan pada kelas XI ini. Mungkin di lain waktu. Tapi dimanapun kamu, doaku menyertaimu selalu. Selamat menempuh hidup ya kamu, sukses ya :)


Ku terpikat pada tuturmu, aku tersihir dirimu
Terkagum pada pandangmu, caramu melihat dunia
Kuharap kau tahu bahwa ku terinspirasi hatimu
Ku tak harus memilikimu, tapi bolehkah ku selalu di dekatmu
Tapi bolehkah ku selalu di dekatmu 
Raisa - Jatuh Hati

Tapi pertanyaannya adalah, siapa yang gue keceng? *insert emoji senyum ada keringet here*
Jawabannya, ga ada. Paragraf terakhir mah buat kalian aja yang kecengannya ada sekelas tapi kalian ga berani ungkapin. Cinta diam-diam. Saya mah lagi ingin single dulu :) <--sebuah bullshit
 

Buat barudax XI-4 sukses meraih cita-citanya. Jangan lupa kalau ada ulangan, bagi-bagi bocorannya. Demi bardax yeuh.

Fauzi Rulandi

Author & Editor

Has laoreet percipitur ad. Vide interesset in mei, no his legimus verterem. Et nostrum imperdiet appellantur usu, mnesarchum referrentur id vim.

0 caci-maki:

Post a Comment

 
biz.