Friday, May 22, 2015

Annyeonghaseyo AMI!

Waktu awal Mei kemaren kebetulan gue lagi di Lombok. Yaudah disana kan ada sekolah penerbang namanya Lombok Institute of Flight Technology, gue mampirlah. Anggap saja sedang berjalan menuju mimpi.
Well sebelumnya gue jelasin tentang Bandara Selaparang ini. Bandara Selaparang punya kode IATA : AMI dan kode ICAO : WADA. Dulunya adalah bandara internasional di pulau Lombok dan kota Mataram , ibukota Provinsi Nusa Tenggara Barat , Indonesia. Sayangnya pada 30 September 2011 karena ada bandara baru yaitu Bandara Internasional Lombok. Kode IATA AMI datang dari pelabuhan terdekat dari Ampenan , sekarang menjadi bagian dari Mataram. Bandara ini dioperasikan oleh PT. Angkasa Pura 1.
Seperti biasa, gue seneng banget kalau ke bandara. Lebih senangnya lagi, kali ini gue survey sekolah pilot buat tahun depan setelah lulus SMA. Yey, one step closer with you :).
Perjalanan ke sini dari kota Mataram sangat dekat. Letak nya di Jl. Adi Sucipto, naik taksi aja lah. Di sekitar bandara juga masih ada bau-bau bandaranya. Ada papan tulisan Bandara Udara Internasional Selaparang Mataram.
Seperti biasa gue check in di path. Well, ternyata masih ada venue-nya dan masih bener, "Selaparang International Airport (AMI)". Dimulailah sightseeing gue di bandara ini.
Well bandaranya sangat megah dibanding Bandara Husein Sastranegara tercinta di Bandung. Parkiran luas, terminal megah dan rindang. Enaklah pokoknya. Desain bandara masih mirip bandara lama lainnya. Bangunan warna krem ke coklatan. Belum ada sentuhan modern sama sekali. Sayang sekarang udah terlantar. Sekarang bangunan ini hanya digunakan untuk latihan flight school aja. Kata instruktur LIFT, kadang ada helikopter sama private jet yang mendarat disini.
gedung sekolah LIFT
Oh iya, ada yang unik disini. Runway disini sebelum ada yang take off ataupun landing harus di cek. Why? Kadang sering ada binatang yang main-main di runway. Saking sepinya traffic dan letak bandara yang di tengah kota. Kan ga lucu pas ada yang mau take off trus abort gara-gara anjing liar. Ntar pak menteri perhubungan yang (katanya) galak itu ngomel-ngomel lagi.
Sayangnya, di komplek bandara AMI ini, terdapat rumah dinas milik AP1 namun kondisinya memprihatinkan. Rumahnya sudah sangat tidak terawat. Ditinggalkan begitu saja, atap rapuh (serapuh hati gue), rumput udah tinggi pisan (setinggi gue, serius). Malah ada rumah yang ga keliatan kehalang sama rumput liar, miris.

Berakhir lah penjelajahan gue di bandara ini. Akankah masa depan gue setelah SMA berada disini? Hmm let see...

Entahlah setelah dari sini, gue selalu di bully sama Lita, Haykal dan Irfan, Entah kenapa. Mungkin mereka ingin melihat bandara ini juga.

Fauzi Rulandi

Author & Editor

Has laoreet percipitur ad. Vide interesset in mei, no his legimus verterem. Et nostrum imperdiet appellantur usu, mnesarchum referrentur id vim.

0 caci-maki:

Post a Comment

 
biz.